1 Matching Annotations
  1. Jan 2021
  2. myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id
    1. NAMA:FIRA SAFITRI NIM. :P00320018061 TK. III/B

      Terapi Oksigen Hiperbarik (HBOT) adalah suatu terapi dengan pemberian oksigen konsentrasi 100% dan tekanan lebih dari 1 atmosfer absolut (ATA), yang dilakukan di ruang udara bertekanan tinggi/ruang hiperbarik dengan tekanan lebih dari 1 atmosfer (Atm).hiperbarik oksigen menggunakan tekanan 1,5 hingga 2,5 Atm untuk durasi 30 hingga 90 menit, yang dapat diulang beberapa kali.Tujuan terapi oksigen hiperbarik untuk perawatan dan pengobatan penyakit seperti emboli intravaskular, penyakit dekompresi, infeksi anaerob, keracunan CO.ruang hiperbarik terdiri dari 2 jenis yaitu tunggal atau ganda.tekanan terjadi di tempat duduk tunggal melalui oksigen dan peningkatan tekanan bersifat sistemik, ruang multiplace di beri tekanan dengan udara dan oksigen di suplai kepada pasien melalui masker,helm,atau tabung endotrakeal.tergantung kasusnya..indikasi terapi oksigen hiperbarik meliputi penyakit dekompresi,emboli udara,keracunan karbon manoksida,cedera,anemia kehilangan darah akut,abses intrakranial,luka bakar termal,fasciitis nekrotikans,gas gangren,dan kehilangan pendengaran akut.efek HBOT di dasarkan pada regulasi gas,dan efek fisiologis dan biokimia dari hiperoksia..prinsip dari terapi oksigen hiperbarik adalah membantu tubuh untuk memperbaiki jaringan yang rusak dengan meningkatkan aliran oksigen ke jaringan tubuh.terapi oksigen hiperbarik akan menyebabkan darah menyerap oksigen lebih banyak akibat akibat peningkatan tekanan oksigen di dalam paru-paru yang di manipulasi oleh ruangan hiperbarik.fungs HBOT sangat kompleks akan mengurangi ukuran gelembung gas dalam cairan (darah). Sehingga meningkatkan kapasitas pembawa oksigen darah melalui peningkatan konsentrasi oksigen plasma menjadi sekitar 7%. Adanya bakteriostatik dan bakteriosidal pada tekanan dan oksigenasi yang lebih tinggi. Oksigen hiperbarik akan meningkatkan neovaskularisasi arteri dan mengurangi edema jaringan, yang akan menghambat berbagai eksotoksin seperti racun alfa dan beta yang terkait dengan infeksi nekrotikans. Pengobatan hiperbarik akan meningkatkan difusi oksigen lebih lanjut dalam jaringan dengan jarak sekitar empat kali jarak perfusi normal. Sehingga akan menyebabkan terjadi difusi oksigen dari lingkungan yang kaya oksigen ke lingkungan oksigen yang buruk seperti dengan luka iskemik dan anggota badan.kontraindikasi mutlak untuk perawatan hiperbarik adalah pneumothoraks yang tidak di obati.efek samping negatif dari menerima O2 bertekanan yaitu akan terjadi cedera stress oksidatif,kerusakan DNA.dll