- Last 7 days
-
Local file Local file
-
Zone yang dibebaskan berada di tengah list, di antara elemen KIRI dan KANAN:KIRI dan KANAN digabung → salah satu di-delete, lainnya di-updateDi tengah KIRI dan KANAN, tapi tidak bersambung → insert elemen baru di antara KIRIdan KANANTerletak sesudah elemen KIRI → update KIRITerletak sebelum elemen KANAN → update KANAN
apa ini lek
-
mengubah
apa
-
mengubah
maksud mengubah apa?
-
input X:
banyak blok yang di kosongkan
-
input IAw: integer
indeks awal yang akan dijadikan kosong
-
Best Fit
beda sama FF di case C yaitu yang di dealokasi yang <17,3> karena better (Sama dengan)
-
else Set IAw = 0
ini kalo ga nemu samsek
-
a. jika jumlah blok kontigu sama dengan X, hapus elemen listkosong tersebut,b. jika jumlah blok kontigu lebih besar dari X, update elemenlist kosong tersebut.
intinya bedanya FF dan BF itu kalo FF lgsg stop pas nemu yang fit kalo BF dibandingin dulu lalu dipilih yang terbaik untuk fit
-
Best Fit
cari sluruh elemen kosong di block apakah ada yang memenuhi syarat >= x, kalo gaada yg mendekati x aja
-
Alokasi
- Awalnya kosong smua Nb = 20 lalu dialkoasi 3 jadi 17 (kasus 1)
- Kasus kedua ada yg exact sama, jadi <5,10> di dealokasi sehingga list zone kosong berubah
- Hanya ada yang lebih besar, jadi dikurang di bagian <5,10>
-
IAw dengan Aw(P)
Akses isian alamat Aw(P) (harusnya index)
-
lse { lebih besar: update zone kosong }Update Nb(P) dan Aw(P)
Nb(P) = Nb(P) - x * Aw(P) di set karena ketemu* *
-
update elemen list kosong tersebut
update ukuran tsb - x
-
1 NB
bentuk utama list berkait (satu kesatuan dianggap zone). ketika diawal karena semua kosong jadi <1,NB> (nb semua blok kosong) <blok ke berapa, jmlh blok kosong>
-
Nb
banyak blok dalam zone kosong
-
Aw
indeks awal
-
ZB
tipe block untuk sebuah zone
-
List zone kosong
ISINYA LIST ZONE KOSONG AJA, tiap zone akan jadi elemen list
-
Rep. Berkait – Blok Kosong
BEDANYA YANG DISIMPAN ITU HANYA BLOK KOSONG NYA
-
-
Local file Local file
-
Traversal untuk mengelompokkan KOSONG di kiri dan ISI di kanan denganmenukarkan dua elemen
jadi kaya swap, kosong bakal dituker ke kiri, yang true otomatis ke kumpul ke kanan
-
Traversal untuk mencacah banyaknya blok kosong, misalnya NKosong
cari dulu berapa banyak NKosong
-
if blok pertama zone kosong thenHitung banyaknya blok dlm zone kosong tsb.
hitung banyak block kosong per zona kosong
-
semua blok diperiksa atau blok berukuran = X
beneran cari traversal ke seluruh blok sampe ada yg sama atau mendekati ke X
-
NKosong X
intinya kalo dah ketemu yg cukup lgsg gas
-
Alokasi dilakukan pada zone yang memenuhi syarat yang pertama kali ditemukan
begitu ketemu sama zone yang sesuai dengan yang diharapkan (ada aja yg kosong, misal X 5 dan zonenya tersedia), langsung pake zone tersbut untuk di alokasikan. tanpa ada pengecekan mana yg paling ok (efisien)
-
output IAw: integer
IAw (indeks awaL) merupakan alamat indeks awal dari memori yg berhasil di alokasikan
-
input X: integer
menyatakan banyaknya blok yang akan di alokasikan
-
NB: integer = 100
banyak blok memori
-
InitMem
blok kosong yg false smua (kondisi awal)
-
Alokasi dan dealokasi memori menyebabkan perubahan terhadap zone bebas
Alokasi: mengurangi zone bebas Dealokasi: menambah zone bebas
-
Memori
- F: memori kosong/blok kosong
- T : terisi
- NB Blok: banyak blok yg dikelola
jadi kalo ada request 2 blok bakal cari emang exact 2 blok (kalo 4 blok diambil 2 doang gaakan mau karena bakal ga efisien dan ngerusak selanjutnya) jadi dicari yang eksak sama. (ini bestfit)
yg langsung ketemu di awal (firstfit)
best bakal iterasi sampe ujung kalo first yaudah sampe yang ada fit doang
-
-
Local file Local file
-
ama dengan untuk representasi kontigu
isinya loop yg berisi pilihan dan user milih mau make operasi yang mana
-
populatePol
mengisi dengan 0
-
insertLast
buat sisip elemen
-
function newSuku () → Address { Alokasi sebuah suku }procedure deallocSuku (input/output pt: Address) { Dealokasi sebuah suku }
Alokasi dan dealokasi
-
Polinom: Address
menunjuk ke suku pertama
-
FIRST(p)NEXT(pt)DEGREE(pt)COEF(pt)
TANYAIN DAH KAPAN BISA PAKE MAKRO GINI KAPAN HARUS ->
-
pt↑.nextpt↑.degreept↑.coef
GOBLOK WKWK TERNYATA PANAH KE ATAS KHUSUS TIPE DATA ADDRESS
-
Tabel
kontigu/array
-
list P1 dibentuk dengan penyisipan elemen terakhir,
insertLast
-
⟨ 3,−2 ⟩ InsertLast(P3,P2), Next(P2)⟨ 2,−1 ⟩ InsertLast(P3,P2), Next(P2)⟨ 1,−2 ⟩ InsertLast(P3,P2), Next(P2)⟨ 0,−10 ⟩ InsertLast(P3,P2), Next(P2)
koefisien jadi minus karena P2 dikurang basically 0-P2 jadi mines (-)
-
⟨ 3,2 ⟩ InsertLast (P3,P1), Next(P1)⟨ 2,1 ⟩ InsertLast (P3,P1), Next(P1)⟨ 1,2 ⟩ InsertLast (P3,P2), Next(P2)⟨ 0,10 ⟩ InsertLast (P3,P1), Next(P1)
Bergantian sesuai urutan
-
Next(P1)
P2 ga next karena degree ga sama
-
InsertLast (P3,P1+P2)
Operasi penjumlahan kalau degree sama
-
Next(P1), Next(P2)
bergerak ke elemen selanjutnya masing masing (P1 dan P2)
-
penyisipan
PENYISIPAN SESUAI URUTAN MENURUN
-
⟨ 2,5 ⟩
menempati posisi pertama karna SELALU TERURUT MENURUN
-
⟨ −999, 0 ⟩
MARK
-
polinom kosong menjadi sangat “natural
kita punya list yang beneran kosong, kalo array kan di declare dulu semuanya tapi gaada isinya aje/0
-
Kalau banyak yang muncul?
Maka gaakan efisien dengan berkait karena tiap degree yang sama jika muncul kembali akan disimpan di tempat terpisah.
-
-
Local file Local file
-
populatePol(p1); populatePol(p2)
kenapa P3 gaperlu di populate?
-
P1 = P'
ini emang jadi array baru (yang berbeda)
-
9
degree terbesar bisa berubah kalo derajat 9 jadi 0/habis (berubah jadi 8)
-
berderajat 9
karena derajat paling tinggi
-
degree
index sekalian derajat pollinom
-
arrSuku
koefisien polinom
-
nMax
menyatakan pangkat tertinggi yang dapat disimpan dalam polinom ini
-
4x5 + 2x4 +7x2 + 10
x^3 sebenernya ada tapi 0, tapi mending ga ditulis biar kalo pangkat nya gede banget ga ribet nulisnya
-
-
-
menghapus elemen dengan prioritas tertinggi (yaitu di Head)
dequeue bakal sama aja intinya
-
p = newNode(x);if (p != NIL)
SELALU INGET KALO BIKIN NEWNODE BIKIN CASE KALO ALOKASI GAGAL (p == NIL)
-
-
-
List linier “biasa”
list biasa yang cocok, first menunjuk ke elemen pertama list, first nil kalau kosong, first berubah menjadi top dan top menunjuk ke top stack, top bernilai nil kalau stack kosong
-
-
Local file Local file
-
precLast
selalu ada di satu elemen di belakang last
-
while (NEXT(last) != FIRST(*l)) {last = NEXT(last);
mencari first beneran
-
(NEXT(last) != FIRST(*l)
bukan elemen terakhir
-
(NEXT(last) != FIRST(*l)
selama last bukan Last beneran (karna di traversal sampe last beneran dari awal/first)
-
NEXT(p) = p;
hanya satu elemen, next ke diri dia sendiri
-
(NEXT(pt) != FIRST(l)
LAST
-
List Sirkuler
Elemen pertamanya dikenali oleh First(L) sedangkan elemen terakhir memiliki next ke elemen pertama (First(L))
-
-
Local file Local file
-
NEXT(PREV(LAST(*l))) = NIL;
NEXT ELEMEN SBLM LAST
-
PREV(NEXT(FIRST(*l))) = NIL;
PREV ELEMEN KEDUA
-
LAST(*l) = NIL
list kosong
-
List *l, ElType *x
menghapus elemen dari list L, baru nilai yang di hapus di assign ke X
-
List dengan tiga elemen
prev dari elemen pertama dan next dari elemen terakhir selalu NIL
-
List dengan satu elemen
First L dan Last L bernilai sama
-
-
Local file Local file
-
NEXT(precLast) = LAST(*l);
kasus biasa
-
if (precLast == NIL) { /* kasus satu elemen */FIRST(*l) = LAST(*l);
satu-satunya adalah elemen last jadi cuman satu elemen dan dihapus jadi LIST KOSONG.
-
while (NEXT(last) != LAST(*l)) {precLast = last; last = NEXT(last);}
maju dulu
-
precLast = NIL
akan selalu mengikuti last, satu langkah di belakang last
-
p = newNode(x); /* dummy baru */
elemen dummy akan berganti menjadi elemen dummy yang lain
tanpa while loop HARUSNYA LEBIH EFISIEN. Jadi elemen baru akan dicopy ke dummy yang sudah ada dan akan dibuat node baru untuk dummy yang ditunjuk oleh dummy yang menjadi elemen
-
newNode
alokasi
-
INFO(p) != x
jadi x itu udah pasti ditemukan, baik ditemukan di elemen (berarti ketemu) atau ketemu di dummy (ga ketemu).
-
INFO(LAST(l)) = x
x jadi elemen dummy dan berfungsi sebagai sentinel
-
0
tidak penting angkanya berapapun karena info dummy ga penting
-
/* Selektor */#define INFO(P) (P)->info#define NEXT(P) (P)->next#define FIRST(L) ((L).first)#define LAST(L) ((L).last)
ini namanya MAKRO selector
-
typedef struct node* Address;typedef struct node { ElType info; Address next; } Node;
Oke, kita sederhanakan ya! 😊
Kenapa ADT List Linear Pakai Tag (
tNode
):- Karena ada pointer ke dirinya sendiri!
- Di list linear,
next
itu adalah pointer yang menunjuk ke struct yang sama (struct tNode
). - Compiler butuh nama/tag (
tNode
) untuk ngerti kalaunext
menunjuk ke dirinya sendiri.
Contoh:
c typedef struct tNode { ElType info; // Data di node Address next; // Pointer ke struct tNode lain } Node;
Kalau tanpa tag, compiler bingung karena belum selesai baca tipe struct-nya.
Kenapa ADT Stack Nggak Butuh Tag:
- Karena nggak ada pointer ke dirinya sendiri.
- Stack cuma punya array (
buffer
) dan variabel biasa (idxTop
), nggak ada elemen yang menunjuk ke structStack
. - Jadi, tag nggak diperlukan.
Contoh:
c typedef struct { ElType buffer[CAPACITY]; // Array penyimpan elemen int idxTop; // Penunjuk elemen teratas } Stack;
Perbedaannya:
- List Linear: Pakai pointer ke struct yang sama → butuh tag.
- Stack: Nggak pakai pointer ke dirinya sendiri → nggak butuh tag.
Udah lebih jelas, kan? 😄
-
-
-
Sirkuler Ganda
- Elemen pertama prev nya adalah elemen terakhir
- Next dari elemen terakhir adalah elemen pertama.
-
ist dengan satu eleme
Kalo NIL gaakan punya panah next/prev
-
Pointer
selain ada pointer next, ada previous untuk nunjuk ke elemen sebelumnya
bisa maju mundur semuanya karena kalo yg biasa ga bisa mundur
tapi ini harus dibayar cukup mahal karena butuh memory yang lebih besar
-
Sirkuler
kalo ini sbnenrnya kita gapunya FIRST karena list selalu muter.
Keunggulan: Bisa melakukan instruksi secara terus menerus
-
Elemen terakhir
Next dari elemen terakhir == address dari First(L)
-
Elemen pertama
Akses elemen pertama cukup First(L)
-
Elemen terakhir
Elemen terakhir berarti memiliki next address diri dia sendiri
-
Elemen terakhir ???
Elemen yang menunjuk dummy terakhir
-
Elemen pertama ????
Elemen yang sebelumnya next dari dummy pertama
-
Last
lebih berguna ini karna kalo yang naro dummy di akhir doang tetep harus di traversal dari awal sampe akhir (next elemen p == address dummy)
-
“Dummy Element”
sama kaya tadi cuman ditaruh diakhir.
dummy disini berlaku seperti sentinel. (mark)
Elemen terakhir adalah elemen sebelum dummy (jika next elemen p merupakan address dari dummy)
-
List dengan dua elemen
Tentu! Berikut penjelasan dengan bahasa simpel dan poin-poin:
Apa itu Dummy Element?
- Elemen kosong di awal list.
- Tidak menyimpan data penting.
first
selalu menunjuk ke dummy element (tidak pernah berubah).
Kenapa Dummy Element Ada?
- Sederhanakan Algoritma:
- Kalau ada insert di awal (
insert first
), kita nggak perlu ubah pointerfirst
. Fokusnya hanya pada elemen setelah dummy. - List Kosong Tetap Punya Dummy:
- Dummy element bikin list kosong tetap terstruktur (nggak perlu bikin kondisi khusus).
- Konsistensi:
- Operasi seperti insert/delete lebih seragam karena selalu mulai dari dummy.
Cara Kerja Dummy Element:
- Elemen pertama yang "asli" adalah di
first.next
, bukan difirst
. - Kalau list kosong,
first.next = null
(dummy tetap ada).
Keuntungan:
- Nggak Perlu Banyak Kondisi:
- Misal, kalau list kosong, tetap ada dummy, jadi kode lebih simpel.
- Kurangi Kesalahan:
- Pointer
first
nggak pernah berubah, jadi aman. - Operasi Insert/Delete Lebih Mudah:
- Fokus langsung ke elemen setelah dummy tanpa repot atur pointer
first
.
Contoh Insert First:
- Tanpa Dummy:
- Harus ubah
first
ke elemen baru. - Periksa kalau list kosong dulu.
- Dengan Dummy:
- Tinggal atur
first.next
ke elemen baru. - Pointer
first
nggak usah diubah.
Dummy element itu intinya biar kode lebih simpel, aman, dan seragam. Udah lebih jelas? 😊
-
Dummy Element”
DUMMY ELEMENT: bukan elemen sesungguhnya, tidak menyimpan informasi yang akan kita gunakan.
biasanya hanya untuk kajian ilmiah. Elemen pertama bukan yang ditunjuk first, tapi yang ditunjuk NEXT DARI FIRST
muncul karena ketika insert first/last atau at akan berbeda algoritmanya.
kalau insertfirst akan memengaruhi first dan kasus lainnya.
pake dummy element di awal ini, maka first ini gapernah berubah dan selalu nunjuk ke dummy element
-
List yang Elemen Terakhir Menunjuk pada Diri Sendiri
ini misalkan buat bahasa pemrograman yang ga punya NIL, jadi nodenya nunjuk ke diri sendiri (kalo di akhir)
Biasanya hanya untuk kajian ilmiah saja
-
Elemen pertama ???Elemen terakhir ???List kosong ???
biasanya macam-macam list linier itu faktor pembedanya ada di 3 faktor ini
-
-
Local file Local file
-
lustrasi: pemakaian memori list
Kondisi awal, FirstAvail menunjuk ke nol. FirstList = NIL
Saat InsertFirst: FirstList nunjuk ke 0 dan nextnya NIL FirstAvail nunjuk ke 1 (nunjuk ke elemen yg available berikutnya)
InsertFirst lagi FirstList pindah ke 1, next nunjuk ke 0 FirstAvail nunjuk ke elemen yang kedua.
DeleteLast Node yang terakhir dimasukkan dikembalikan ke FirstAvail (iya emg jadi kaya stack) FirstList menjadi 1
-
-
Local file Local file
-
p merupakan Address, tidak bisa di-passke isEmpty yang menerima sebuah List
IS EMPTY CUMAN BISA UNTUK LIST BUKAN ADDRESS
-
PROBLEMS:l tidak memiliki info.l tidak memiliki next.
pada dasarnya L gapunya info dan next, cuman FIRST
-
PrintList(l↑.next)
rekureens
-
Basis 0
tidak melakukan proses rekursif lagi,
-
List tidak kosong terdiri atas sebuah elemen yang diikuti list
basically kaya rekursif
-
-
Local file Local file
-
p ← newNode(val)
kalo mau insert di linkedlist SELALU PAKE NEWNODE karena itu udah auto alokasi dan assign val ke address baru
-
-
Local file Local file
-
Pencarian elemen yang memenuhi kondisi
dengan menggunakan satu kondisi tertentu yang dinyatakan oleh predikat P
-
hile (p↑.next ≠ NIL) and (p↑.info ≠ x) do
TANPA BOOLEAN: tidak ada boolean dalam while loop
kondisi setelah keluar dari loop: apakah P^.Next = Nil (sampe ujung) ata P^.info = X (Ditemukan)
-
if p = NIL then { List kosong }found ← false
ada handling list kosong
-
found: boolean
DENGAN BOOLEAN, kalau not found -> P = NIL
-
iterateproses(p)stop (p↑.next = NIL)
perbedaan dengan skema 2, disini P saat keluar dari loop ini akan menunjuk ke elemen terakhir.
di skema 2: P saat keluar loop akan bernilai NIL.
-
epeatproses(p)p ← p↑.nextuntil (p = NIL)
REPEAT UNTIL, karena jika sudah sampai titik ini list sudah pasti TIDAK KOSONG, sudah di handle di atas
-
penanganan list kosong
bedanya di awal ada PERLAKUAN KHUSUS UNTUK LIST KOSONG
-
- Nov 2024
-
Local file Local file
-
InitMemK
peak
-
GarbageCollection
pengelompokkan yang isi dan kosong
-
AlokBlok
tadikan ini mem bikin semua blok <1,25> sekarang alokasi emg butuhnya berapa
-
Zone Bebas:
list zona yang kosong
-
-
Local file Local file
-
Degree setiap suku harus disimpan secara eksplisit
gabisa cuman ngandelin indexnya
-
x1000
kenapa perlu representasi berkait karna kalo x^1000, harus bikin array sepanjang itu jadi agar lebih efisien
-
-
Local file Local file
-
populatePol
buat input
-
CreatePolinom
bikin polinom isinya 0 semua
-
polinom kosong
polinom sukunya kosong,
misal x^5 dijumlahkan dengan -x^5 jadi polinom kosong
-
⟨ 0,10 ⟩, ⟨ 4,−9 ⟩, ⟨ 5,5 ⟩, ⟨ 8,9 ⟩, ⟨ 2,1 ⟩, ⟨ 3,2 ⟩, ⟨ 9,4 ⟩, ⟨ 7,4 ⟩,⟨ −999,0 ⟩
BOLEH GA NGURUT
-
⟨ −999, 0 ⟩
sampai MARK
-
KONTIGU
array
-
(1) ⟨ −999, 0 ⟩
ini adalah MARK
-
degree: integer, coefficient: integer
pasangan harga
-
P(x)
lebih enak di tulis kebalik biar pemrosesannya lebih mudah
-
Polinom
bisa pake array dan list berkait
ini kontigu (berarti array)
-
-
-
List linier “biasa” ~ priority queue
karna tail gaada gunanya mending pake list linear biasa (next) kalo mau hapus elemen ga masalah selalu dari depan dan insert pun bakal search dulu dari depan sampe posisi yang tepat untuk elemen tersebut
-
List Linier yang dicatat first dan last ≍ queue “biasa
untuk insert element (enqueue), harus insert sesuai prioritas, kalau mulai dari tail gapunya pointer ke depan, jadi selalu mulai dari depan dan melihat posisi yang pas dimana.
-
List Linier yang dicatat first dan last
first jadi head dan last jadi tail. head mencatat elemen pertama dari queue last mencatat elemen terakhir dari queue
-
-
-
DDR_TOP(*s) = NEXT(ADDR_TOP(*s
menunjuk ke elemen ke 2 (next dari p)
-
(p != NIL
node gagal dibuat karna bernilai nil (karna memori penuh)
-
node* Address;
untuk mengisi address dari struct node
-
-
cdn-edunex.itb.ac.id cdn-edunex.itb.ac.id
-
CF
overflow pada unsigned
-
CF
flag untuk bilangan unsigned. kalo operasi ada carrynya, misal : 14+3 = 17 tp pada 4 bit jadi 1 dan ada carry 1.
kalo ini terjadi, carry flag nyala (overflow pada bilangan unsigned)
-
signed
jika operasi hasilnya negatif, maka sign flag (SF) akan diset
overflow ini kaya kalo penjumlahan 4 bit 6+4 = 10 kan harusnya tp karna 4 bit jadi -6, nah ini ga sesuai sama "keinginan manusia" lah jadi ini overflow dan OF akan di set
-
OF se
OF di set ketka terjadi overflow
-
1xxxxxxxxxxxx
ciri2 bilangan negatif MSB nya 1
-
-
cdn-edunex.itb.ac.id cdn-edunex.itb.ac.id
-
Lossless Decomposition
asumsi gw adalah kalo lossless ini emg ada kondisi khusus (liat next) berarti ga semua data itu lossless, kalo emg udh lossy dari awal gabisa di ubah jadi lossless.
-
holds on
udah pakem ini fix bgt
-
satisfies
kebetulan (ga applied globally), karna asumsi juga bisa
-
B → C
F
-
A → B
F
-
A → C
F^+
-
A functional dependency is a generalization of the notion of a key
emg FD ini generalisasi dari konsep key jadi emg mirip, menghubungkan suatu atribut unik untuk identifikasi atribut lain
-
Lossless Decomposition
jika tidak ada informasi yang hilang.
cara memenuhi lossless adalah jika setelah dipecah dan digabgung lg dengan natural join akan sama hasilnya dengan relasi awal
ini emg masih perkenalan apa itu lossy dan lossless
-
Decomposition
untuk mengatasi repetisi, dekomposisi jadi 2 skema. ex jadi instructor dan department.
masalahnya kalo ada kasus misal nama nya sama, jadi ada kelebihan informasi
-
A Combined SchemaWithout Repetition
misal dibuat tabel nih. kenapa bakal beda sama yang sblumnya? karna akan dilakukan dekomposisi
-
here is repetition of information
masalah dari hasil join ini ada repetisi misal di yang kerja di physics ada Einstein dan Gold,
informasi building dan budgetnya jadi berulang
-
-
Local file Local file
-
last = FIRST(*l);while (NEXT(last) != LAST(*l)) {
naro elemen di sebelum dummy
-
Alamat elemen dummy tidak berubah
berarti dummy akan selalu di akhir
-
List gagal terbentuk
gagal terbentuk kalo memorinya habis
-
sentinel
sentinel ini kaya MARK
-
-
-
Ganda
lebih fleksibel yang ini karena ada LAST JUGA sblm nya cmn first jadi cuman bisa mulai dari kiri
kalo ini bisa dari kanan juga
-
List dengan Dummy Element di Akhirdan Pencatatan Alamat Elemen Akhir
ini lebih praktis dari dummy last yang gapake "LAST" karena kalo yg sblmnya tetep harus looping dari awal
-
List Linier yang dicatat alamat elemen pertama dan terakhir
BISA SAMA KAYA SBELUMNYA ATAU NGEBANDINGIN NEXT DI TERAKHIR SAMA DENGAN ADDRESS DI LAST ATAU NGGAK
-
List Linier
kalo ini node terakhir ditandain nextnya NIL
-
Last
variasi dari list biasa, ada last jadi bisa implementasi queue pake ini
-
-
Local file Local file
-
Euler path:
dilihat edge nya
-
Hamilton path
dilihat titiknya tepat sekali
-
erhubung lemah
ga semua terhuubung, b->d gaada
-
Terhubung kuat
semua bakal terhubung
-
sederhana
simple circuit kalo ga lewat ke garis yang sama lebih dari sekali
-
path
path jalur, kalo balik ke titik awal circuit
-
isomorfis
karena sama persis
diliat derajatnya (sama) misal b sama kaya x d kaya z
-
Solusi
diagonal pasti 0
-
bipartite
graph bisa dibagi 2, titik atas dan bawah tidak terhubung secara lgsg
-
Kubus-n (n-cube)
perbedaan antara gambar 1,2,3 (garis,kotak,kubus) tiap titik beda sat 0->1 10->11
-
Wheel
ada titik tengahnya
-
Cycle
minimal titik nya 3
-
complete graph
SETIAP TITIK TERHUBUNG SATU SAMA LAIN
-
Degree
kalo directed ada dua, deg+ (berarti keluar) deg- (berarti masuk)
GAADA DI SLIDE
-
Adjacent
adjacent berdekatan azza
-
Derajat
ada brpa garis ke titik tsb
-
incident
garis menyentuh suatu titik
-
Simple directed graph
karena searah jadi masih simple
-
gelang
berbentuk gelang,mis V2 kembali ke V2 secara melingkar
-
Graph
kumpulan titik garis
-
-
Local file Local file
-
insertFirst
pake newnode karena build from groundzero
algoritma ini berlaku untuk list kosong attau tidak kosong, why? pikirin ae
-
0..length(l)
harusnya 0..(length(l)-1)
-
getElmt, setElmt
bedakan set dan insert kalo get/set node sudah ada kalo insert from ground zero
-
indexOf
index disini lebih "posisi ke berapa" bukan index spt di array karena ya linked list kan info sama next, sbnrnya gaaada index tapi dibuat2 aja
-
indexOf
sbnrnya di linked list gaada index. tp kalo kita "buat" index virtual bisa memudahkan kita
-
-
cdn-edunex.itb.ac.id cdn-edunex.itb.ac.id
-
Alternative ER NotationsChen, IDE1FX, ...©2024 - Tim Pengajar IF2040 Pemodelan Basis Data23
TRIVIAL, GAMUNGKIN ADA DIUAS HARUSNYA YG BIASA
-
Binary Vs. Non-Binary Relationships
Binary vs. Non-Binary Relationships:
Binary Relationships: Melibatkan dua entities. Beberapa hubungan non-binary dapat dipecah menjadi beberapa binary relationships untuk menangani kasus tertentu. Misalnya, hubungan ternary parents dapat dipecah menjadi father dan mother untuk memungkinkan informasi parsial. Non-Binary Relationships: Melibatkan lebih dari dua entities (n-ary, untuk n > 2) dan digunakan saat hubungan lebih jelas jika beberapa entities berpartisipasi bersama dalam satu hubungan. Contoh: proj_guide.
-
Aggregation
aggregasi disini beda dengan di aljabar relasional dan sql.
jadinya, instructor ini kalo ga pake aggregasi bakal terhubung ke semua relasi di atas, biar ga terlalu banyak panah, dibuat kotak besar satu relasi DAN entity ini di hubungkan ke kotaknya aja. contoh bener di slide bwah
-
condition-defined
berdasarkan kondisi
ook jadi bedanya coondition defined dan user defined, kalo di sql condition defined itu udah di auto assign relasi2nya kalo user defined harus diinput satu2
-
type=“employee
ini condition defined karna ada type lalaili, yg gaada user defined
-
partial
Entity tidak wajib menjadi anggota salah satu lower-level entity sets.
-
total
Entity harus menjadi anggota salah satu lower-level entity sets.
-
Completeness constraint:specifies whether or not anentity in the higher-level entityset must belong to at leastone of the lower-level entitysets within a generalization
Completeness constraint menentukan apakah sebuah entity di higher-level entity set harus menjadi anggota dari salah satu lower-level entity sets.
-
Overlapping
bisa lebih dari satu anggota lowe level entity set
-
Disjoint
hanya bisa menjadi anggota satu lower level entity set
-
onstraint on whether or notentities may belong to morethan one lower-level entity setwithin a single generalizatio
Menentukan apakah entities bisa termasuk dalam lebih dari satu lower-level entity set.
-
ser-define
ditentukan pengguna
-
Constraint on which entities canbe members of a given lower-level entity se
Kendala dalam menentukan apakah entity dapat menjadi anggota lower level entity set (Membership constraint)
-
Generalization
mulainya dari bawah, misal ada attribut permanent pengen dibuat higher levelnya employee
Generalization adalah proses desain bottom-up, di mana kita menggabungkan beberapa entitas dengan fitur yang sama ke dalam entitas tingkat lebih tinggi. Specialization dan generalization adalah kebalikan satu sama lain dan digambarkan dengan simbol yang sama dalam diagram E-R. Hubungan ISA menunjukkan pewarisan dari superclass ke subclass. Contoh: "Employee" dapat memiliki subclass seperti "Permanent" dan "Temporary," serta "Officer," "Teller," atau "Secretary."
jjadi dia mulainya dari sub class dulu instead of higher levelnya?
Betul! Generalization dimulai dari subclass (entitas tingkat lebih rendah) dan menggabungkannya menjadi superclass (entitas tingkat lebih tinggi). Jadi, kita mengidentifikasi fitur yang sama di beberapa subclass dan menyatukannya ke dalam satu entitas umum yang disebut superclass.
-