2 Matching Annotations
  1. Jul 2021
    1. pepatah pendiri Desa Sitiwinangun Ki Bagus Pranata yaitu sing kali oli wedi, sing sawah oli lemah, sing tegal oli sungkrah. Artinya dari sungai dapat pasir sebagai campuran untuk bahan keramik, dari sawah mendapat tanah (liat), dari ladang mendapat sampah, daun-daun kering sebagai bahan bakar (Fimahatmadja, 2005, hlm. 37).

      Pepatah Ki Bagus Pranata

    2. Ada sebuah ritual tradisi yang berkaitan dengan kepandaian membuat keramik, yakni apabila seseorang ingin memiliki kepandaian membuat keramik, maka ia harus berjalan mengelilingi pagar makam seorang punggawa Ki Bagus Pranata yang bernama Ki Jaya Baya dengan menahan nafas sebanyak 3 keliling, sambil menyangga batu yang tersebar di sekitar makam. Apabila ia mampu membawa batu ukuran besar sambil berkeliling, maka ia akan memiliki kepandaian membuat barang-barang yang berukuran besar seperti: gentong, gosang, paso, dan lain-lain. Namun, apabila ia hanya mampu membawa batu ukuran kecil, maka ia hanya akan memiliki kepandaian membuat keramik ukuran kecil seperi pendil, kendi, cobek, dan lain-lain. Sebagai penghormatan masyarakat Desa Sitiwinangun kepada Buyut Kebagusan, lokasi pemakam tokoh tersebut kini dijadikan situs Mesjid Keramat Kebagusan yang di dalamnya terdapat benda kuno sebagai pusaka berupa masjid kuno, Al-Qur’an, dan benda keramik yang sudah berusia ratusan tahun. (Dinartisti, 2013, hlm. 137).

      Tradisi pengrajin Sitiwinangun